Nasihat Suvi ^_^

Seorang pria mendatangi seorang
Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya
bosan hidup. Rumah tangga
berantakan. Usaha kacau. Saya ingin
mati saja.”

image

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu
pasti sedang sakit, dan penyakitmu
pasti bisa sembuh.”
“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak
ingin hidup lagi, saya ingin
mengakhiri hidup saya ini saja,”
tolak pria itu.

“Baiklah kalau memang itu
keinginanmu. Ambil racun ini.
Minumlah setengah botol malam ini,
sisanya besok sore jam 6. Jam 8
malamnya engkau akan mati dengan
tenang.”

Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi
yang ia pernah datangi selalu
memberikannya semangat hidup.
Tapi yg ini sebaliknya dan justru
menawarkan racun.

Sesampainya di rumah, ia minum
setengah botol racun yang diberikan
Sufi tadi. Ia memutuskan makan
malam dengan keluarga di restoran
mahal dan memesan makanan
favoritnya yang sudah lama tidak
pernah ia lakukan.

Untuk meninggalkan kenangan manis, ia
pun bersenda gurau dengan riang
bersama keluarga yang diajaknya.
Sebelum tidur pun, ia mencium
istrinya dan berbisik, “Sayang, aku
mencintaimu.”

Besok paginya dia bangun tidur,
membuka jendela kamar dan melihat
pemandangan di luar. Tiupan angin
pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia
tergoda untuk jalan pagi.
Pulang ke rumah, istrinya masih
tidur. Ia pun membuat 2 cangkir
kopi. Satu untuk dirinya, dan
satunya untuk istrinya.

Istrinya yang merasa aneh,
kemudian terheran-heran dan
bertanya, “Sayang, apa yg terjadi?
Selama ini, mungkin aku ada salah
ya. Maafkan aku ya sayang?”
Kemudian dirinya mengunjungi ke
kantornya, ia menyapa setiap orang.
Stafnya pun sampai bingung, “Hari
ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia
menjadi lebih toleran, apresiatif
terhadap pendapat yang berbeda. Ia
seperti mulai menikmatinya.

Pulang sampai rumah jam 5 sore,
ternyata istrinya telah
menungguinya. Sang istri
menciumnya, “Sayang, sekali lagi
mohon maaf, kalau selama ini aku
selalu merepotkanmu.” Demikian
halnya dengan anak-anaknya yang
berani bermanjaan kembali padanya.
Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu
indah. Ia mengurungkan niatnya
untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana
dengan racun yang terlanjur sudah
ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Sufi,
dan bertanya cemas mengenai racun
yang telah sebelumnya ia minum
kemarin. Sang Sufi dengan enteng
mengatakan, “Buang saja botol itu.
Isinya hanyalah air biasa kok. Dan
saya bersyukur bahwa ternyata kau
sudah sembuh.”

“Bila kau hidup dengan kesadaran
bahwa maut dapat menjemputmu
kapan saja, maka kau akan
menikmati setiap detik kehidupan
ini. Maka leburkan “belenggu
egomu”. Satu kata untukmu,
“Bersyukurlah”. Karena itulah
rahasia kehidupan sesungguhnya.
Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan
menuju ketenangan”.

Leave a comment